Manfaat gosip dalam kehidupan sebetulnya masih jadi perdebatan di kalangan para ilmuwan terkait pro dan kontranya ke fungsi sosial bermasyarakat. Apabila di Indonesia bergosip masih menjadi suatu hal tabu, namun beda ceritanya dengan Filipina, karena mereka menganggapnya sebagai hal lumrah.
Alkisah redaksi kami mendapat kiriman testimonial dari seorang netizen asal Filipina bernama Ulysis Cababan, seorang lelaki senior ukuran perawakannya. Ia baru saja mendapatkan informasi dari tetangga sebelah rumahnya yang mengingatkannya akan bahaya dari keseringan frekuensi berbelanja di pinggir jalan.
Pasalnya, tetangga Cababan mengaku bahwa ia pernah melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwasanya si pedagang tidak higienis. Penjaja masakan matang tersebut kedapatan menggunakan air mentah langsung dari keran sebagai bahan baku minuman yang ia jual dalam menu restorannya.
Cababan mengernyitkan dahi sejenak, sulit untuk mempercayai bahwa restoran langganannya ternyata selama ini berlaku tidak jujur. Namun sebagai langkah preventif, Cababan juga menolak untuk berlaku defensif, sehingga ia memutuskan untuk menyelidikinya seorang diri.
Pada sebuah kesempatan, Cababan mampir ke tempat makan favoritnya tersebut sambil bersandiwara hendak mencuci tangannya di toilet. Ketika si koki lengah, Cababan mengendap – endap masuk ke area dapur yang cenderung tersembunyi dan berada jauh ke dalam wilayah paling pojok sudut bangunan.
Alangkah terkejutnya Cababan, masih merasakan syok seakan tidak mempercayai sepasang matanya sendiri karena melihat pemandangan tersebut. Ia mendapati terdapat banyak sekali ember berisi air beraroma kaporit, yang berarti jelas – jelas itu merupakan air keran dalam jumlah sangat banyak.
Manfaat Gosip Dalam Kehidupan Sebagai Sumber Informasi
Cababan mendadak lemas pada bagian kaki, namun tidak dapat memungkiri bahwa jantungnya kini berdetak jauh lebih kencang daripada biasanya. Keringat dingin mulai bercucuran dari pelipisnya, seraya mencoba untuk bangkit dan keluar perlahan dari dapur sang koki tempat ia menyantap makanan sehari – hari.
Sepulangnya dari rumah makan tersebut, Cababan merasakan kegelisahan teramat sangat karena tidak dapat berhenti memikirkan kejadian barusan. Sesampainya di rumah tempat tinggalnya, Cababan segera menemui istrinya lalu memperingatkan untuk menghindari restoran langganan keluarga mereka selamanya.
Begitulah manfaat gosip dalam kehidupan, kita bisa menggunakannya sebagai sarana pengumpul informasi mengenai kondisi lingkungan sekitar. Sayangnya, di Korea Selatan justru terlalu banyak sisi gelap dunia K Pop yang mencengangkan karena tidak dapat memberdayakan gosip dengan baik dan benar.
Dari cerita Cababan kita dapat membuat kesimpulan bahwa gosip bisa terserap jauh lebih cepat dan efektif dalam penyebaran informasi ketimbang media lainnya. Bahkan seandainya si tetangga melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib, belum tentu kecepatan penyebarannya seajaib kekuatan ‘mulut ke mulut’.
Masyarakat umum seringkali memandang gosip sebagai sebuah aib maupun hal buruk karena sering mengaitkannya dengan tindakan dosa. Padahal, jika kita mau berpikir secara objektif, maka gosip dapat berguna sebagai alat pengoleksi informasi dari sebuah kelompok tertentu sehingga bisa lebih meningkatkan kewaspadaan.
Melihat Gosip Dari Sudut Pandang Objektif
Manfaat gosip dalam kehidupan tergantung kepada cara pandang kita masing – masing sehingga definisinya bisa beragam sesuai preferensi personal. Segelintir ilmuwan menganggapnya bagaikan sebuah seni dalam menggunjingkan seseorang yang sedang absen namun tidak menimbulkan pencemaran nama baik.
Obrolan internal dalam sebuah komunitas semacam itu seharusnya bisa menjadi sebuah kegiatan penting dan VIP asalkan kita peka mengamatinya. Dalam sebuah kekompakan tim kerja, membicarakan gosip sesekali dapat mempererat ikatan di antara anggota sehingga pekerjaan dari atasan di kantor nantinya jadi lebih efektif.
Walaupun stigma yang berkembang di masyarakat pada umumnya cenderung negatif tetapi situs slot online resmi selalu memberikan bonus menang yang besar untuk para bettor, namun kita harus mengakui bahwa gosip itu sendiri bersifat netral. Baik dan buruknya sangat subyektif karena bergantung dari motivasi si pembawa berita sekaligus cara pendengar menanggapinya sesuai pengalaman empiris sepanjang kehidupannya di muka bumi.
Peneliti melanjutkan temuannya bahwa justru gosip yang sifatnya murni menjelekkan seseorang jumlahnya sangat sedikit yaitu di bawah lima persen. Gosip sejatinya memiliki karakterisitik mengandung sarat makna akan keberadaan rumor sehingga dapat kita pertanggung jawabkan statementnya.